Jumat, 02 Oktober 2015

Makalah Metode Penelitia Pendidikan

MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
TAHAP-TAHAP PENELITIAN
PERENCANAAN PENELITIAN



Semester V
Mata Kuliah:
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Sri Wartulas,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok II ( dua )
v  Asep
v  Tris
v  Suriman
v  Rizki

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES ( STAIB)
TAHUN 2015

 i
KATA PENGANTAR

Pertama – tama penulis ingin memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan petunjuk nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut pemakalah mengumpulkan data dari beberapa sumber media elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan Mata  kuliah Metode Penelitian Pendidikan .
Dalam penyusunan makalah kami tak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami harapkan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
         1.   Ibu Sri Wartulas,M.Pd  (Dosen Metode Penelitian Pendidikan)
         2. Orang tua serta teman – teman yang telah memberikan dorongan dan membantu saya menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Akhirnya pemakalah mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa .



Brebes,                     2015


Penyusun




ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................          i
Kata Pengantar.............................................................................................          ii
Daftar Isi......................................................................................................          iii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................          1
A.    Latar Belakang.................................................................................           1
Bab II Permasalahan.....................................................................................          2
Bab III Pembahasan Masalah........................................................................         3
-          Metodologi Penelitian Kualitatif......................................................          3
-          Tahap- Tahap  Dalam Penelitian......................................................          4
-          Perencanaan  Penelitian....................................................................          8
Bab IV Penutup
       A.    Kesimpulan ..........................................................................................         10
       B.     Saran.....................................................................................................        10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................         11









iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Untuk mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat diibaratkan sebagai orang baru, yang baru saja tiba di kota atau di negara baru.



Keterasingan para peneliti seperti halnya keterasingan orang yang tinggal di tempat baru. Banyak masalah penelitian pendidikan namun tetapi tidak tahu bagaimana mengenali dan memilih masalah yang layak untuk sebuah penelitian, banyak instrumen untuk mengambil dan mengumpulkan data tetapi kurang mengetahui apa instrumen yang baik, banyak alat analisis data tetapi tidak dapat memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi.
Seperti halnya dalam  dunia pendidikan kita mengenal dengan adanya “Penelitian Pendidikan” yaitu penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematik untuk mempelajari masalah-masalah pendidikan. Perbedaan pokok antara penelitian pendidikan dengan penelitian ilmiah yang lain terletak pada sifat dasar dan dari kejadian atau gejala yang dipelajari. Dibandingkan dengan penelitian ilmiah yang lain, penelitian pendidikan lebih kompleks sebab sulitnya menjelaskan, membuat perkiraan, dan mengontrol keadaan-keadaan yang menyangkut manusia.
Penelitian pendidikan merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk dipelajari. Pertama karena konsep penelitian itu sendiri rumit. Kedua karena  banyaknya teori pendidikan itu sendiri yang terkadang saling bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar dikontrol, berbeda dengan sains di mana banyak variabel yang relatif mudah untuk dikontrol, khususnya dalam eksperimen. Karena faktor manusia inilah maka penelitian pendidikan sukar untuk diduplikasikan untuk membuat verifikasi dan karena faktor manusia  pulalah maka radius akurasi hasilnya lebar, kurang sempit dan kurang tajam atau dengan kata lain ketepatan tembakannya adalah ketepatan menembak dengan mata telanjang, bukan ketepatan menembak dengan teleskop.

1
BAB II

PERMASALAHAN

1.      Apa yang di masksud dengan pengertian penelitian kualitatif
2.      Bagaimanakah metode penelitian kualitatif menurut sugiono
3.      Tahap - tahapan dalam penelitian pendidikan menurut Menurut Drs. Zainal Arifin, M. Pd
4.      Pengertian Rencana Penelitian

5.      Fungsi Rencana Terhadap Jenis Penelitian
2
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
1.      pengertian penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (McMillan & Schumacher, 2003). Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya ( Strauss & Corbin, 2003). Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan.
Penelitian kualitatif (Qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social eperience) yang diinterpretasikan oleh individu-individu. (Nana Syaodih, 2001 : 94).

2.      penelitian kualitatif menurut sugiono

Sementara itu, menurut (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic (naturalistic research), karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang alamiah

3
TAHAP- TAHAP  DALAM PENELITIAN
Menurut Drs. Zainal Arifin, M. Pd. dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan (2011) langkah-langkah dalam penelitian adalah:
1.      Mengidentifikasi dan Memilih Masalah
Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya. Masalah juga dapat timbul dari isu-isu yang kemudian diidentifikasi, dalam arti apakah masalah tersebut memang penting untuk diteliti, apakah masalah tersebut aktual (sedang hangat dibicarakan) dan krusial (mendesak untuk diteliti).
2.      Melakukan Kajian Pustaka
Tujuan melakukan kajian pustaka adalah untuk mencari teori-teori, konsep-konsep, dan hasil-hasil penelitian dahulu (empirik) yang relevan dengan masalah penelitian, memperluas, dan memperdalam wawasan keilmuan bagi peneliti serta mencari informasi aspek masalah yang belum diteliti. Teori-teori dan konsep-konsep yang ditemukan dalam kajian pustaka dapat dijadikan landasan teoritis penelitian.
3.      Merumuskan Masalah
Masalah dipelajari dari berbagai teori dan konsep melalui kajian pustaka, selanjutnya masalah tersebut ditentukan variabel-variabelnya, faktor-faktor yang melatarbelakanginya, dan dibatasi aspek-aspeknya. Berdasarkan aspek-aspek masalah inilah kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Perumusan masalah ini penting, karena akan memberikan petunjuk mengenai teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta simpulan hasil penelitian.
4.      Merumuskan Asumsi dan Hipotesis
Menurut Tim Penulis Rosda (1995) dalam “Kamus Filsafat”, asumsi adalah:  sebuah pernyataan (gagasan, keyakinan) yang diterima sebagai benar (a) tanpa bukti yang jelas atau (b) tanpa menampilkan sebuah argumen untuk mendukungnya, 2. sebuah pernyataan yang diterima untuk membangun gagasan yang ditujunya.
Menurut Ibnu, Mukhadis, Dasna (2003), ada tiga jenis asumsi sesuai dengan sifatnya, yaitu asumsi konseptual, asumsi situasional dan asumsi operasional. Asumsi konseptual berakar pada pengakuan akan kebenaran suatu konsep atau teori. Asumsi situasional diperlukan untuk mengantisipasi adanya kondisi lokal atau situasi yang bersifat sementara
4
 yang berpotensi mempengaruhi berlakunya suatu hukum atau prinsip yang dapat menggoyahkan rancangan penelitian. Asumsi operasional bertolak dari masalah-masalah operasional yang masih dalam jangkauan pengendalian peneliti.
5.      Merumuskan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan konkret, jelas dan ringkas serta dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu pada rumusan masalah penelitian.
Menjelaskan Manfaat Hasil Penelitian
Pada langkah ini harus dijelaskan manfaat atau kegunaan hasil penelitian untuk panduan mengemukakan suatu pertanyaan.
6.      Menentukan Variabel Penelitian
Penyusunan definisi operasional ini penting, karena akan menjadi acuan dalam menyusun instrumen penelitian. Sesuai dengan jenis data, maka variabel dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu : (a) variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, (b) variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas peringkat dalam atribut tertentu. Jarak antara peringkat kesatu ke peringkat berikutnya tidak harus sama, (c) variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama dan (d) variabel rasio, yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.
7.      Menyusun Desain Penelitian
Dalam menyusun desain penelitian perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan analisis data.
8.      Menentukan Populasi dan Sampel
Penelitian dapat menggunakan sebagian dari populasi yang diambil secara representatif dan sesuai dengan karakteristik populasi. Pengambilan sampel (saampling) dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu random sampling dan non-random sampling.
5
9.      Menyusun Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan penelitian.
10.  Mengumpulkan Data
Instrumen pengumpulan data harus sesuai dengan instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya, baik dilakukan secara langsungmaupun tidak langsung. Selain itu, pelaksanaan pengumpulan data hendaknya juga memperhatikan prinsip-prinsip objektivitas, akurasi data, waktu, etika, dan surat-surat formal.
11.  Mengolah Data
Setelah data terkumpul dan dinyatakan lengkap, data tersebut kemudian diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Pengolahan data juga harus memperhatikan bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian.

12.  Membahas Hasil Penelitian
Dalam pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik simpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti benar.
13.  Menarik Simpulan, Implikasi, dan Saran
Sebuah simpulan harus mencerminkan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan. Jangan sampai antara rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, hipotesis (jika ada), data, analisis data dan simpulan tidak ditemukan benang merahnya, atau tidak ada runtutan yang jelas dan logis. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berfikir yang runtut, maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya. Setelah penarikan simpulan, kemudian dirumuskan implikasi dan saran untuk berbagai pihak yang terkait.
14.  Menyusun Laporan.
Akhir dari kegiatan penelitian adalah menyusun laporan sesuai dengan sistematika yang ditentukan. Penyusunan laporan penelitian perlu memperhatikan berbagai faktor, antara lain : format dan sistematika laporan, bahasa, teknik pengutipan dan tata cara pengetikan.
6
 Selain itu agar sebuah karya tulis ilmiah benar-benar meyakinkan dan penelitian tersebut benar-benar dilakukan, maka harus dilampirkan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, seperti instrumen (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, tes hasil belajar, dan lain-lain.), hasil kerja peserta didik, data hasil penelitian, print-out hasil analisis data, daftar hadir, izin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu. Hasil penelitian harus mempunyai nilai kemanfaatan , baik bagi peneliti itu sendiri maupun bagi orang lain dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Tahap penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
  2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
  3. Membangun sebuah bibliografi.
  4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
  5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
  6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
  7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
  8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
  9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
  10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
  11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
  12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
  13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
  14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
  15. Menulis laporan penelitian.

7
PERENCANAAN  PENELITIAN
Pengertian  Rencana Penelitian
penelitian atau desain penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Ini berarti bahwa penelitian ini meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Untuk rancangan perencanaan diawali dengan observasi dan evaluasi penelitian yang telah dilakukan dan telah dikenal, sampai pembentukan kerangka diperlukan bukti lebih lanjut.
Ada beberapa pengertian rencana  penelitian yang secara teoritis di ungkapkan menurut para ahli, sbb:
Soetrisno Hadi– Sebuah penelitian adalah usaha untuk menemukan apa pun untuk mengisi kekosongan atau cacat, menggali lebih dalam apa yang sudah ada, mengembangkan dan memperluas, dan menguji kebenaran dari apa yang sudah ada, tapi masih diragukan.
Sanapiah Faisal– Penelitian merupakan kegiatan dalam mempelajari masalah dengan menggunakan metode ilmiah cara yang teratur dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru bahwa kebenaran yang dapat diandalkan tentang dunia alam dan dunia sosial.
Soerjono Soekanto– Mengungkapkan bahwa penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan dengan sistematis, metodologis dan konsisten dan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi dari suatu keinginan manusia untuk dapat mengetahui apa yang di hadapi.
Fungsi Rencana Terhadap Jenis Penelitian
Agar seluruh uraian kegiatan belajar 2, mudah dipahami, di bawah ini dibuatkan rangkuman sebagai berikut :

  • Pengertian dan Isian Rencana Penelitian:
  1. Istilah perencanaan berasal dari kata rencana, serta berarti pembuatan rencana atau hasil merencanakan.
  2. Rencana atau rancangan (khususnya rencana atau rancangan penelitian) memuat tujuan dan cara-cara mencapainya.
  3. Menuju tujuan diperlukan pencegahan/penanggulangan hambatan dan pemeliharaan/ peningkatan dukungan agar setidak-tidaknya hasil pelaksanaan rencana mendekati tujuan rencananya.
  4. Konsekuensinya (c) terdapat sejumlah unsur yang harus dimuat ke dalam rencana penelitian yang disusun.

8
  • Komponen Utama Rencana Penelitian: 
  1. Unsur-unsur di atas merupakan langkah-langkah penelitian yang direncanakan, serta berkedudukan sebagai komponen rencana penelitian yang mencakup komponen penyerta, komponen utama
  2.  Terdapat beberapa penulis yang mengkomposisikan rencana penelitian secara sempit, terdapat pula penulis yang mengkomponenisasikannya secara luas masing-masing dengan keunggulan dan kelemahannya.
  3. Beberapa nama serupa bagi rencana penelitian:
  • Rencana peneltian terkadang disebut dengan rancangan penelitian. Kedua-duanya lebih lajim diterjemahkan dengan research desaign daripada research plan.
  1. Research desaign terkadang dianggap menjadi bagian dari usul proyek penelitian (project proposal, project statement, research proposal)
  2. Research design terkadang disamakan dengan research method (metode penelitian).
  3. Pegangan pokok penelitian (term of reference) sering pula disamakan dengan usul proyek penelitian atau rancangan penelitian. Oleh karena itu diperlukan penjernihan, yang penting bagi penyusunan rencana penelitian pada umumnya, maupun bagi penyusunan rencana dan pelaksanaan penelitian dalam rangka kenaikan pangkat pada khususnya.

 Fungsi Rencana terhadap Penelitian Terpilih
Penelitian, khususnya penelitian lapangan survey, akan dapat mencapai tujuan bila didahului dengan perencanaan yang benar. Pengorbanan dalam pembuatan rencana penelitian ini akan ditukar dengan kepuasan, karena penelitian yang dilakukan berhasil dengan baik.
Rencana Penelitian Non-Sosial sebagai Pembanding:
  1. Sistematika dan rincian langkah penelitian yang bervariasi masih dapat diterima sepanjang masih logis, responsibel dan non-prinsipil.
  2. Antar bidang ilmu yang berbeda masih didapati inti yang sama, bahkan antar penelitian masing-masing bidang ilmu dapat terjadi proses saling mengisi.
  3. Kesulitan saling mengisi biasanya terjadi jika cara pengukuran dalam penelitian masing-masing bidang ilmu ternyata tidak sama.
  4. Terdapat variasi langkah yang disusun sebagai komponen rencana penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan masing-masing, khususnya dalam bidang:
  • ilmu pengetahuan sosial
  • ilmu pengetahuan hukum
  • ilmu pengetahuan ekonomi.
9
Dengan kata lain:
  1. Antar rencana penelitian didapati serangkaian persamaan maupun perbedaan komponen baik dalam hal jumlahnya, jenisnya, maupun urutannya.
  2. Antar rencana penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan yang sama tidak perlu dijamin akan diperolehnya komponenisasi yang sama.
Isyarat-isyarat dalam Penyusunan Rencana Penelitian
Penyusunan rencana penelitian mengenal norma-norma tertentu yang perlu ditaati agar:
  1. kualitas ilmiahnya tercapai, khususnya sebagaimana tercermin dalam tujuan penelitian yang direncanakan.
  2. Harapan mendapat persetujuan dari sponsor atau instansi bersangkutan terpenuhi.
  3. Tidak terjadi pemborosan energi.
  4. Tidak terjadi kesalahan/penyalahgunaan anggaran.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Penelitian kualitatif
adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian menurut (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
Tahap- Tahap  Dalam Penelitian
Menurut Drs. Zainal Arifin, M. Pd. dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan (2011) langkah-langkah dalam penelitian adalah:
1.      Mengidentifikasi dan Memilih Masalah
2.      Melakukan Kajian Pustaka
3.      Mengidentifikasi dan Memilih Masalah
4.      Melakukan Kajian Pustaka
10
5.      Merumuskan Tujuan Penelitian
6.      Menentukan Variabel Penelitian
7.      Menyusun Desain Penelitian
8.      Menentukan Populasi dan Sampel
9.      Menyusun Instrumen Penelitian
10.  Mengumpulkan Data
11.  Mengolah Data
12.  Membahas Hasil Penelitian
13.  Menarik Simpulan, Implikasi, dan Saran
14.  Menyusun Laporan.
Pengertian  Rencana Penelitian
penelitian atau desain penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Ini berarti bahwa penelitian ini meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Untuk rancangan perencanaan diawali dengan observasi dan evaluasi penelitian yang telah dilakukan dan telah dikenal, sampai pembentukan kerangka diperlukan bukti lebih lanjut.

B.     Saran.
Demikian uraian yang telah kami paparkan, melalui makalah ini penulis menjelaskan dan menguraikan bahwa dalam rancangan penelitian dalam pendidikan tidak terlepas dari sebuah konsep, metode maupun format yang harus dibuat, karena pada dasarnya penelitian ini memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar. Demikian, apabila dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, kami mohon kritik dan saran dari pembaca.




11
DAFTAR PUSTAKA























12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar